Judul asli lagu ini adalah Szomorú
Vasárnap atau dalam bahasa Indonesianya dapat diartikan sebagai Hari
Minggu Yang Kelam. Syair lagu ini diambil dari puisi seorang pujangga Lazlo
Javor yang diciptakan pada tahun 1933 dan diubah oleh Rezső
Seress yang berkebangsaan Hungaria. Lagu ini bercerita mengenai
seseorang yang bunuh diri karena ditinggal mati kekasihnya. Dan mengejutkannya
lagi, setelah lagu ini dirilis, kekasih Lazlo mencabut nyawanya dengan surat yang berbunyi
“gloomy sunday”.
Berikut liriknya dalam bahasa Hungaria :
Szomorú
Vasárnap
Szomorú vasárnap száz fehér virággal
Vártalak kedvesem templomi imával
Álmokat kergető vasárnap délelőtt
Bánatom hintaja nélküled visszajött
Azóta szomorú mindig a vasárnap
Könny csak az italom kenyerem a bánat…
Álmokat kergető vasárnap délelőtt
Bánatom hintaja nélküled visszajött
Azóta szomorú mindig a vasárnap
Könny csak az italom kenyerem a bánat…
Szomorú vasárnap
Utolsó vasárnap kedvesem gyere el
Pap is lesz, koporsó, ravatal,
gyászlepel
Akkor is virág vár, virág és - koporsó
Virágos fák alatt utam az utolsó
Nyitva lesz szemem hogy még egyszer lássalak
Ne félj a szememtől holtan is áldalak…
Akkor is virág vár, virág és - koporsó
Virágos fák alatt utam az utolsó
Nyitva lesz szemem hogy még egyszer lássalak
Ne félj a szememtől holtan is áldalak…
Utolsó vasárnap
— László Jávor original
Hungarian version
Dalam bahasa inggris adalah seperti berikut :
Gloomy Sunday
Gloomy Sunday with a hundred white
flowers
I was waiting for you my dearest with a prayer
A Sunday morning, chasing after my dreams
The carriage of my sorrow returned to me without you
It is since then that my Sundays have been forever sad
Tears my only drink, the sorrow my bread…
I was waiting for you my dearest with a prayer
A Sunday morning, chasing after my dreams
The carriage of my sorrow returned to me without you
It is since then that my Sundays have been forever sad
Tears my only drink, the sorrow my bread…
Gloomy Sunday
This last Sunday, my darling please
come to me
There’ll be a priest, a coffin, a catafalque and a winding-sheet
There’ll be flowers for you, flowers and a coffin
Under the blossoming trees it will be my last journey
My eyes will be open, so that I could see you for a last time
Don’t be afraid of my eyes, I’m blessing you even in my death…
There’ll be a priest, a coffin, a catafalque and a winding-sheet
There’ll be flowers for you, flowers and a coffin
Under the blossoming trees it will be my last journey
My eyes will be open, so that I could see you for a last time
Don’t be afraid of my eyes, I’m blessing you even in my death…
The last Sunday
Tidak lama kemudian, muncul kasus bunuh diri yang
tidak bisa dibilang sedikit. Tidak lama setelah kematian kekasih Lazlo,
seorang
pegawai negeri Hungaria menembak dirinya. Mayatnya ditemukan dalam
posisi
menelungkup diatas lirik Gloomy Sunday. Tidak hanya itu, seorang pria
yang sedang mendengarkan lagu itu, tiba-tiba saja ia mencongkel matanya
sendiri. Polisi pun tak mendapatkan hasil yang kuat dan jelas tentang
penyebab pria itu mencongkel matanya sendiri, kecuali karena ia telah
mendengarkan lagu Gloomy Sunday.
Selain itu, terjadi percobaan
bunuh diri yang dilakukan seorang gadis. Ketika terpergok, mengalun lagu Gloomy
sunday. Kondisi menjadi tidak terkendali, pemerintah Hungaria pun melarang
pemutaran lagu ini di tempat-tempat umum. Lagu ini disalahkan karena kasus
bunuh diri meningkat. Namun, ketenaran lagu ini sudah mencapai negara-negara
lain.
Masih ada beberapa kasus lainnya, yaitu sekitar
200 kasus bunuh diri di seluruh dunia yang diperkirakan berhubungan dengan lagu
ini. Banyak penyanyi terkenal yang sudah banyak menyanyikan lagu ini seperti
Bjork, Portishead, Sarah Brightman, Sarah McLahlan, yang masih banyak lagi.
Namun, versi yang paling terkenal dari lagu ini adalah versi yang dinyanyikan
oleh Billie Holliday pada tahun 1941.
Namun, Rezso, penggubah lagu ini mengklaim bahwa
melejitnya lagu ini membuatnya menjadi sangat sedih karena ia berpikir bahwa ia
tidak akan pernah membuat lagu lainnya yang akan setenar ini. Maka pada
tahun 1968, ia bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 8 sebuah gedung di Budapest. Namun, ia masih
bertahan setelah kejadian ini, dan akhirnya ia meninggal karena bunuh diri
dengan cara menyekik dirinya menggunakan kawat hingga meninggal. Kemudian,
lagu ini tidak lagi terkenal karena pada zaman Adolf Hitler, versi lagu ini
dimusnahkan. Setelah itu, lagu ini dilarang keras untuk disiarkan.
0 comments:
Post a Comment