Johann Sebastian Bach (21 Maret 1685 - 28 Juli 1750) adalah seorang
komponis Jerman . Ia menggubah musik untuk alat musik organ,
harpsichord dan clavichord, dan juga untuk orkestra. Karyanya yang
paling terkenal adalah Brandenburg concerto.
Biografi
Johann Sebastian Bach berasal dari sebuah keluarga musik yang sangat
terkenal. Ketika gereja, para aristokrat, dan pemerintah lokal Jerman
(tepatnya di daerah Turingia dan Saksoni) menyediakan banyak pemusik
profesional untuk kalangan umum di daerah berbahasa Jerman, keluarga
Bach memproduksi banyak pemusik, baik pemain maupun komponis, selama
lebih dari 200 tahun.
Ayah Sebastian, Johann Ambrosius Bach, adalah seorang violinis dan
trompetis yang berbakat tinggi di Eisenach, sebuah kota kecil
berpenduduk kurang lebih 6000 jiwa di Turingia, Jerman.
Posisi ini bertanggung jawab untuk mengorganisasi musik sekular dan
partisipasi di musik gereja. Banyak paman Sebastian juga merupakan para
pemusik yang mempunyai berbagai macam kedudukan, misalnya sebagai
organis gereja, pemusik kamar, atau komponis. Banyak dokumen di waktu
ini membuktikan bahwa nama "Bach" sudah menjadi sebuah sinonim untuk
"pemusik".
Ibu Sebastian meninggal di tahun 1694, dan sang Ayah meninggal di
tahun berikutnya. Sebagai seorang anak yatim piatu berumur 10 tahun,
Sebastian ikut dengan kakak lelaki tertuanya, Johann Christoph Bach,
seorang organis di Ohrdruf, Jerman (dekat dengan Eisenach). Di sana, dia
mengopi, mempelajari, dan menampilkan banyak komposisi, dan sepertinya
menerima banyak tunjangan dari kakaknya. Saat ini merupakan sebuah
kesempatan besar baginya untuk mendengar ciptaan komponis-komponis besar
dari Jerman Selatan (Froberger dan Pachelbel), Jerman Utara, dan
Perancis (Lully, Louis Marchand, dan Marin Marais). Sebastian mungkin
menyaksikan dan membantu merawat organ, dan aktivitas ini adalah sebuah
permulaan dari pekerjaan profesional seumur hidupnya sebagai seorang
konsultan pembangun dan pengrestorasi organ. Orbituari Bach menyatakan
bahwa Sebastian ingin mengopi musik skor kepunyaan Johann Christoph,
tapi musik skor merupakan sebuah komoditi yang privat dan berharga,
sehingga Johann Christoph melarang Sebastian untuk melakukannya.
Di umur 14 tahun, Sebastian dan seorang teman, Georg Erdmann,
mendapatkan beasiswa koor untuk belajar di sekolah terkenal di Luneberg
(tak jauh dari Hamburg), Sekolah Santo Michael. Pergi ke sekolah
tersebut dilakukan sebagian dengan jalan kaki, sebagian dengan kereta
kuda. Selama 2 tahun tinggal di sana, Sebastian melihat semakin banyak
penampilan-penampilan musik terkenal di Eropa, dan ini merupakan sebuah
kesempatan yang tak dia dapatkan seandainya dia tetap tinggal di
Turingia. Selain bernyanyi di koor sekolah a capella, dia juga memainkan
organ sekolah (tiga manual) dan harpsichord. Mungkin dia juga belajar
bahasa Perancis dan Italia, dan juga mendapatkan pelajaran menyeluruh di
bidang teologi, Latin, sejarah, geografi, dan fisika. Di sana dia
mungkin menemui banyak anak bangsawan dari Jerman Utara yang akan
dikirimkan ke sekolah-sekolah terseleksi tinggi untuk karier di bidang
diplomasi, pemerintahan, dan militer. Kemungkinan tinggi, dia juga
mendapatkan kontak dengan Georg Boehm, organis di Luneberg, dan
mengunjungi beberapa organis penting di Jerman Utara, seperti Reincken
dan Bruhns. Melalui musisi-musisi ini, dia mungkin bisa mengakses
instrumen-instrumen besar. Juga, dia jadi mengetahui musik yang berasal
dari tradisi Jerman Utara, terutama komposisi Dietrich Buxtehude dari
musik-musik skor dan dokumen-dokumen musik yang dipunyai oleh para
pemusik tersebut.
Arnstadt dan Mulhausen (1703-1708)
Di bulan Januari 1703, tak lama setelah lulus, Sebastian mengambil
sebuah posisi sebagai pemusik istana di Kapel Duke Johann Ernst di
Weimar (sebuah kota besar di daerah Turingia). Tugasnya di sana tidak
jelas, tapi kelihatannya termasuk menanggung tugas-tugas umum dan
non-musik. Selama masa tenur selama 7 bulan di Weimar, reputasinya
sebagai seorang keyboardis menebar luas. Dia diundang untuk menginspeksi
dan memberikan sebuah inaugurasi resital untuk sebuah organ baru di
Gereja Santo Boniface di Arnstadt. Keluarga Bach telah mempunyai
hubungan dekat dengan kota tertua di Turingia ini, kira-kira 180 km ke
arah barat daya dari Weimar. Di bulan Agustus 1703, dia menerima sebuah
posisi sebagai organis gereja tersebut. Di sana, tugasnya ringan dengan
gaji yang relatif cukup bagus, organnya baru tanpa ada kerusakan teknis,
dan tuning sistemnya modern sehingga dia bisa menggunakan tuts-tuts
yang berjarak lebar.
Di waktu bekerja di Arnstadt, Sebastian memulai suatu tugas komposisi
besar, yaitu koleksi prelude untuk organ (organ preludes). Ciptaan ini
berakar di tradisi Jerman Utara, memerlukan ketrampilan tinggi, bersifat
improvisatoris, dan sudah menunjukkan kontrol ketat untuk motif yang
dia gunakan (motif adalah sebuah melodi pendek yang dimonopoli dan
dikembangkan di seluruh seksi). Tetapi kelihatan bahwa di komposisi ini,
sang komponis masih mempunyai problem dengan struktur yang berskala
besar, dan masih harus mengembangkan kekuatannya di dalam menulis gaya
kontranpuntal, di mana dua melodi atau lebih digunakan bersama-sama.
Setelah beberapa tahun di posisi ini, Sebastian yang berkepala batu
dan mandiri mulai mendapatkan kesulitan dengan para pejabat di Arnstadt.
Sebastian merasa tidak puas dengan standar penyanyi di koornya. Juga
ada sebuah problem yang lebih serius. Di tahun 1705-1706, Sebastian
pergi mengunjungi organis terkenal Buxtehude di Lubeck dan tidak masuk
kerja tanpa permisi selama beberapa bulan. Fakta ini adalah insiden
terkenal di hidupnya, sebab dia harus jalan kaki sebanyak 400 km satu
jalan hanya untuk melihat penampilan Buxtehude yang terkenal sebagai
bapak organ di Jerman. Perjalanan ini merupakan sebuah pengaruh besar
dan melandaskan fondasi kuat di komposisi awal Bach, terbukti dari
lamanya Sebastian tinggal di Lubeck untuk menonton.
Walaupun posisinya di Arnstadt cukup nyaman, di tahun 1706 Sebastian
mulai menyadari bahwa dia harus pergi dari daerah tawungan keluarganya
dan melanjutkan hidupnya dengan karier lain. Dia mendapatkan sebuah
tawaran, sebuah posisi yang lebih menjanjikan sebagai organis di Gereja
Santo Blasius di Muhlhausen (sebuah kota yang besar dan penting di
utara). Tahun berikutnya, dia mengambil posisi senior yang bergaji lebih
tinggi dan berkondisi lebih bagus, termasuk fasilitas koor yang
berstandard tinggi. Empat bulan setelah tiba di Muhlhausen, Sebastian
menikahi sepupunya keduanya dari Arnstadt, Maria Barbara. Mereka
mendapatkan tujuh anak, tiga orang meninggal sewaktu bayi. Dua anak yang
hidup, yaitu Wilhelm Friedemann Bach dan Carl Philipp Emanuel Bach,
menjadi komponis penting di gaya rokoko (setelah gaya barok).
Gereja dan pemerintah kota di Muhlhausen bangga dengan direktor musik
mereka yang baru ini. Mereka langsung menyetujui rencananya untuk
merenovasi organ di Gereja Santo Blasius (walaupun biayanya mahal), dan
sangat senang dengan kantatanya yang terperinci dan festif, digubah
untuk inaugurasi konsul baru di tahun 1708 (Tuhan adalah Rajaku BWV 71).
Kantata ini jelas bergaya Buxtehude, dan mereka membayar Sebastian
dengan bagus untuk mempublikasi komposisi tersebut, dan di tahun-tahun
kemudian mereka meminta Sebastian untuk kembali ke Muhlhausen dua kali
untuk mengondaknya.
Weimar (1708-1717)
Tidak sampai setahun di Muhlhausen, Bach melanjutkan mengambil sebuah
posisi sebagai organis istana dan concert master di istana dukal di
Weimar. Tak sepertinya sebelumnya sewaktu dia bekerja di Weimar, kali
ini Bach mendapatkan gaji yang sangat bagus di istana dan mengetuai
sekelompok besar musisi profesional. Keluarganya tinggal di sebuah
apartemen kompleks hanya lima-menit jalan kaki dari istana. Tahun
berikutnya, anak pertama mereka lahir. Kemudian, saudara perempuan Maria
Barbara yang tidak menikah datang untuk bergabung dengan keluarga
mereka, dan dia tinggal dengan mereka dan membantu urusan rumah tangga
sampai meninggal di tahun 1729. Dua anak yang menjadi pemusik terkenal,
Wilhelm Friedemann dan Carl Philip Emanuel, juga lahir di Weimar di masa
tersebut.
Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/Johann_Sebastian_Bach
0 comments:
Post a Comment