Showing posts with label Vocal Lesson. Show all posts
Showing posts with label Vocal Lesson. Show all posts

Wednesday, 14 March 2012

Tips menyanyikan nada-nada tinggi

     Salah satu rintangan yang paling sulit bagi seorang penyanyi adalah bagaimana caranya menyanyikan nada-nada tinggi. Ini bisa menjadi hal yang menakutkan, mengingat bahwa kita tidak sering menggunakan suara kita seperti ini untuk percakapan sehari-hari. Namun, salah satu alasan paling umum yang menyulitkan kita dalam menyanyikan nada nada tinggi adalah ketegangan yang terjadi pada laring serta kurangnya fokus pada daerah resonator (daerah getaran suara).
        Di sini akan diberikan beberapa tips dan trik yang akan membantu Anda melepaskan ketegangan tersebut, serta membuat suara Anda lebih resonan dan dapat menjangkau nada tinggi dengan mudah bahkan lebih mudah dari yang Anda bayangkan.

  • WARM UP haruslah hal pertama yang harus  Anda lakukan terlebih dahulu sebelum anda melakukan segala bentuk  kegiatan bernyanyi, ini  merupakan hal yang sangat penting, dan besar  manfaatnyar. Sama seperti seorang atlet perlu peregangan dan pemanasan otot agar mendapatkan hasil  yang terbaik bagi mereka, demikian juga seorang penyanyi perlu peregangan dan pemanasan otot-otot yang akan digunakan untuk bernyanyi.  Bernyanyi tanpa pemanasan dapat menyebabkan perasaan 'berat' pada suara dan tubuh, dan dapat menyebabkan kerusakan pada alat vokal anda. Pemanasan yang sederhana tapi paling efektif adalah dengan melakukan HUMING: “Hmmmm” atau  “NG” dengan menirukan bunyi /suara sirene, atau bisa juga dengan bersenandung lembut.

  • Guna memberikan dukungan yang cukup untuk produksi suara dan power yang dibutuhkan untuk menyanyi nada-nada tinggi tentunya, maka  MEMPERBAIKI TEKNIK PERNAFASAN sangatlah  penting.Pastikan bahwa anda bernafas dengan cara mengembangkan perut dengan posisi tulang rusuk yang lebih rendah. Bayangkan sebuah balon di tengah dada Anda mengembang kesegala arah  diisi oleh napas Anda. Hal ini dimungkinkan karena posisi tulang rusuk dan perut anda memperluas paru-paru Anda sehingga dapat menghirup udara dengan lebih efisiensi sehingga  volume yang didapatkan lebih besar. Menyanyi dengan baik ditentukan oleh teknik pernapasan yang baik.  Jika anda menggunakan cara bernapas yang salah dalam bernyanyi maka anda akan menderita.

  • Pastikan daerah sekitar tenggorokan Anda rileks dan terbuka seperti Anda mempersiapkan diri kala hendak menyanyi. Terlalu banyak energi yang dikeluarkan atau berusaha terlalu keras, bisa menyebabkan penyanyi menjadi tegang, sehingga  untuk  mengeluarkan nada dari tenggorokan mereka dengan cara memaksa dan menkan agar bisa menghasilkan nada-nada tinggi keluar dari tenggorokan mereka. Menyanyi nada tinggi haruslah sama seperti  juga menyanyi dalam kisaran nada yang lebih rendah. Untuk membuka tenggorokan dan membuat laring lebih rileks, bayangkan seperti ketika Anda akan menguap. Jika Anda melihat di cermin ketika Anda menguap, Anda akan melihat bahwa “lembaran”  dari 'otot' yang menempel pada  bagian atas tenggorokan. Ini adalah 'langit-langit lunak' Anda, dengan  meninggikan posisinya maka akan membantu Anda lebih mudah dalam mengakses rongga resonansi di wajah dan kepala Anda. Sekarang, tempatkan  telunjuk dan jari tengah Anda pada bagian  tengah leher dan cobalah lakukan gerakan seperti menelan. Maka akan terasa  bergelombang 'gerakan naik dan turun di tenggorokan Anda itu adalah laring Anda. Kali ini, dengan jari-jari Anda masih di depan tenggorokan Anda, cobalah untuk menguap. Perhatikan bagaimana laring Anda bergerak ke bawah.
Ref : http://sekolahvokal.blogspot.com/2011/05/bagaimana-menyanyikan-nada-tinggi_08.html

Wednesday, 7 March 2012

Teori Dasar Diatonis

Tangga nada diatonis biasa dikenal dengan : do re mi fa sol la si do. Skala diatonik disusun oleh delapan not dalam satu inteval tertentu.

     1. Diatonis Mayor

          Tangga nada mayor dalam teori musik adalah tangga nada yang tersusun dari 8 not dalam 1 interval tertentu. 
Jarak antara not-not yang berurutan dalam tangga nada mayor (intervalnya) adalah :
1 – 1 – 1 – 1/2 – 1 – 1 – 1/2
Dalam tangga nada ,terdapat notasi ‘#’ (baca: kres) dan ‘ b’ (baca: mol ).

    Tangga Nada Kres (’#’) dalam Diatonis Mayor
fungsi tanda kres adalah untuk menaikkan nada sebanyak setengah. 0# atau biasa disebut
’ C = do’ (mayor mode), memiliki tangga nada: C – D – E – F – G – A – B – C.
    Kemudian , terdapat juga 1# atau biasa disebut G = do. Kok bisa tau G=do? Untuk mencari tangga nada 1#, ambil nada ke-5 dari 0#, posisikan sebagai nada pertama (dari sini didapat G=do), kemudian pada nada ke-7 naikkan setengah nada (biasanya dengan menambahkan imbuhan “is” atau tanda ‘#’ dibelakangnya). Maka tangga nada 1# adalah: G – A – B – C – D – E – Fis – G
    Untuk mencari tangga nada 2#, ambil nada ke-5 dari 1# dan posisikan pada nada pertama ( didapat D=do), lalu nada ke-7 naikkan setengah nada. Maka tangga nada 2# adalah: D=do ; D – E – Fis – G – A – B – Cis – D

     Proses ini bisa dibilang berlangsung rekursif , dalam artian 3# harus mengambil dari 2# , 4# harus mengambil dari 3#, dan seterusnya.

Maka tangga Nada Kres dalam diatonis mayor:
0# ; C=do : C-D-E-F-G-A-B-C
1# ; G=do : G-A-B-C-D-E-Fis-G
2# ; D=do : D-E-Fis-G-A-B-Cis-D
3# ; A=do : A-B-Cis-D-E-Fis-Gis-A
4# ; E=do : E-Fis-Gis-A-B-Cis-Dis-E
5# ; B=do : B-Cis-Dis-E-Fis-Gis-Ais-B
6# ; Fis=do : Fis-Gis-Ais-B-Cis-Dis-Eis-Fis
7# ; Cis=do : Cis-Dis-Eis-Fis-Gis-Ais-Bis-Cis


      Tangga Nada Mol (’b’) dalam Diatonis Mayor
    Tanda Mol berfungsi untuk menurunkan sebanyak setengah nada. Dalam pencarian tangga nada mol , metode yang digunakan berbeda dengan mencari tangga nada kres.
Dalam tangga nada mol : 0b ; C=do : C – D – E – F -G – A – B – C
    Untuk mencari 1b, ambil nada ke-4 dari 0b, kemudian nada ke-4 pada 1b diturunkan setengah. Maka tangga nadanya : 1b ; F=do :F – G – A – Bes - C – D – E – F

Untuk 2b,3b dan seterusnya dapat dicari dengan cara yang sama seperti cara diatas.
0b ; C=do : C-D-E-F-G-A-B-C
1b ; F=do : F-G-A-Bes-C-D-E-F
2b ; Bes=do : Bes-C-D-Es-F-G-A-Bes
3b ; Es=do : Es-F-G-Aes-Bes-C-D-Es
4b ; Aes=do : Aes-Bes-C-Des-Es-F-G-Aes
5b ; Des=do : Des-Es-F-Ges-Aes-Bes-C-Des
6b ; Ges=do : Ges-Aes-Bes-Ces-Des-Es-F-Ges
7b ; Ces=do : Ces-Des-Es-Fes-Ges-Aes-Bes-Ces


    2. Diatonis minor

          Yang membedakan nada Diatonis minor dan nada Diatonis Mayor adalah jarak not yang berurutan dalam satu tangga nada (interval).
Interval pada tangga nada minor berjarak: 1 – 1/2 – 1 – 1 – 1/2 – 1 – 1
Contoh, pada A=La (minor mode, menekankan pada nada minor) ; A-B-C-D-E-F-G-A. Jarak interval pada tangga nada tersebut sesuai dengan jarak interval diatas.

clip_image002Jika kita tinjau pada gambar, terdapat kesamaan antara tangga nada mayor dan minor. Huruf besar berwarna merah menyatakan Mayor, sedangkan huruf kecil berwarna biru menyatakan minor. Nada tangga nada C mayor dianggap sama dengan A minor. Jika kita liat, pembentuk nada dasar C mayor memang sama dengan pembentuk nada A minor. Pada tangga nada minor biasanya ditulis dengan A=La karena memiliki interval yang berbeda dengan tangga nada mayor dan interval pada tangga nada minor mengharuskan agar dimulai dari nada La sehingga syarat interval minor dapat terpenuhi. Oleh karena itu, jika ingin mencari nada minor, cukup mulai dengan nada La pada tangga nada mayor.
Contoh:
4# pada Mayor ; E=do : E-Fis-Gis-A-B-Cis-Dis-E
Maka:
4# pada minor ; Cis=do : Cis-Dis-E-Fis-Gis-A-B-Cis
Terlihat pada gambar, E dan Cis terdapat dalam 1 area. Silahkan dicoba pada alat musik, implementasinya akan lebih nyata.


Ref : http://cc4blues.wordpress.com/teori-dasar-diatonis/

Sunday, 26 February 2012

Tips Olah Vokal 2

Bagi anda yang ingin belajar bernyanyi, nah, berikut ini ada 6 langkah praktis untuk bisa menyanyi dengan baik dan benar :

1. Teknik Pernafasan (Ini merupakan motor penggerak).
          Dalam bernyanyi, pernafasan itu sangat penting karena bernafas dengan baik akan sangat membantu
dalam membentuk suara serta dapat memenuhi prasering atau panjang dan pendeknya suatu kumpulan nada, ada bermacam-macam olah pernafasan, yaitu :
a. Pernafasan CLAVICULAIR (dengan memakai pundak).
b. Pernafasan COSTROL (dengan dada).
c. Pernafasan DIAFRAGMA (ini yang paling baik).
**Proses atau cara melatih pernafasan yang baik dan benar :
Pernapasan yang buruk akan mengakibatkan produksi suara yang buruk, teknik pernapasan yang tidak benar akan menghasilkan suara yang tidak berkualitas.Menghirup napas yang baik untuk menyanyi adalah menggunakan mulut dan hidung secara bersama-sama, terutama pada waktu menghirup dengan cepat dan dalam jumlah yang banyak.

*Cara bernapas yang baik pada saat bernyanyi sebagai berikut :
~ Jangan menggunakan cara pernapasan di mana pada waktu menghirup udara, dada dan bahu terangkat, ini membuat leher menjadi tegang dan mengganggu produksi suara.
~ Pada waktu bernapas daerah sekitar lingkar perut mengembang dan pada waktu membuang napas mengempis. Pada waktu menghembuskan napas untuk memproduksi suara, otot-otot di sekitar perut mengencang dan secara konstan mendorong ke dalam (mengempis) dengan berlahan-lahan dan terus-menerus sampai kalimat lagu habis. Ini yang disebut SUPPORT dan SUSTAIN.
~ Tarik nafas atau hirup nafas anda dalam 8 hitungan
(8 detik) : 1 2 3 4 5 6 7 8
~ Tahan nafas saudara dalam 4 hitungan (4 detik) : 1 2 3 4
~ Keluarkan nafas anda dengan berdesis ( suara ular!) dalam 8 hitungan : 1 2 3 4 5 6 7 8
~ Bisa juga hal itu disebut 8 4 8 karena menghirup nafas dalam 8 hitungan, menahan nafas dalam 4 hitungan dan mengeluarkan nafas dalam 8 hitungan. Lakukan latihan itu berulang-ulang, dan saat mengeluarkan nafas, desis anda bisa diganti dengan mengucapkan mo atau me atau mu, dll.

2. Intonasi (Penguasaan Notasi).
  
          Intonasi adalah pembidik nada yan tepat atau menyanyikan nada dengan tepat. Untuk bisa memiliki
intonasi yang baik, kita sebaiknya berlatih dengan alat music seperti piano atau keyboard supaya nada yang kita mainkan pasti dan terkontrol. Tapi hal ini dapat diakali jika kita tidak memiliki alat music tersebut. Kita bisa merekam suara piano tersebut di handphone kita dan kita dapat pelajari sewaktu-waktu.
Contoh :
Kita dapat memainkan tangga nada C kemudian D dan E secara berurutan di piano atau gitar(mungkin kita bisa minta teman kita untuk memainkannya), kemudian kita rekan di handphone. Nada yang dapat direkam mungkin adalah sebagai berikut :
~ Secara Ascending : Do Re Mi Fa Sol La Si Do dan Descending : Do Si La Sol Fa Mi Re Do atau
~ Secara Ascending : Do Mi Re Fa Mi Sol Fa La Sol Si La Do Si dan dan Descending : Do La Si Sol La Fa Sol Mi Fa Re Mi Do.
Anda bisa melakukan variasi lain misalnya :
~ Secara Ascending : Do Re Mi Fa Re Mi Fa Sol Mi Fa Sol La Si Sol La Si Do dan Descending : Do Si La Sol Si La Sol Fa La Sol Fa Mi Sol Fa Mi Re Fa Mi Re Do

3. Irama, Birama dan Tempo.           

          Seorang penyanyi yang baik seharusnya belajar untuk bisa menguasai bermacam-macam irama atau jenis aliran music seperti : Chaca, Pop, Waltz dan sebagainya. Dia juga harus mengetahui birama lagu, apakah 4/4, ¾ atau 2/4, dan mesti mengikuti tempo (lambat-cepat) lagu.

4. Penguasaan Artikulasi (pengucapan kata).
    
         Seorang penyanyi selain harus menguasai dan mengahfalkan syair (lirik) lagu dengan baik, juga harus
mengucapkan kata-katanya dengan jelas dan tegas. Untuk membantu agar dapat memberi jiwa pada lagu tersebut, harus juga memahami isi dan maksud yang terkandung dalam lagu. Ada beberapa cara praktis untuk meningkatkan artikulasi anda, yaitu dengan mengucapkan vocal : A I U E O

5. Tehnik Vibrasi.
      
         Vibrasi adalah suatu bentuk suara yang bergetar dan bergelombang dalam tehnik oleh vocal, vibrasi ini
merupakan tahap finishing. Fungsinya biar terdengar lebih merdu dan indah. Kalau mau tahu contoh vibrasi yaitu ketika seseorang tertawa terbahak-bahak, suara akan terdengar bergetar dan bergelombang. Kemudian dalam dunia tarik suara, bentuk dasar tersebut dikembangkan menjadi sebuah tehnik dalam bernyanyi yang disebut vibrasi.

6. Sikap Tubuh Dan Kondisi Saat Menyanyi.

          Selain hal-hal diatas, ada hal lain yang harus diperhatikan, yaitu sikap tubuh dalam bernyanyi, baik dalam latihanmaupun pada saat kita sedang tampil di panggung/podium. Mengapa sikap tubuh sangat berpengaruh pada sirkulasi nafas yang merupakan unsur penting dalam bernyanyi. Sikap ini harus dilatih, baik sikap duduk maupun sikap berdiri.sikap tubuh sangat mempengaruhi produksi suara seorang penyanyi baik penyanyi solo maupun penyanyi paduansuara. Pada saat menyanyi tubuh harus dalam kondisi yang rileks (bukan santai). Tubuh yang rileks dimaksudkan agar suara yang dihasilkan juga rileks dan tidak tegang.     
          Untuk menciptakan suasana yang rileks sebelum bernyanyi diperlukan suatu relaksasi atau pelemasan tubuh dengan cara bersenam, memijat, dll.Relaksasi perlu dilakukan pada saat latihan dan juga pada setiap sebelum penampilan, apalagi pada saat berlomba. Mental yang tegang mengakibatkantubuh menjadi tegang pula, sehingga suara yang dihasilkan tidak maksimal.Posisi tubuh dalam menganyi harus mendapat perhatian. Posisi yang baik adalah berdiri dengan membagi beban yang sama pada dua kaki dan menempatkan kaki sedemikian rupa sehingga menjadi seimbang, terutama agar tubuh juga dapat ikut bergerak mengkespresikan dari lagu yang dinyanyikan.
          Pada posisi menyanyi sambil duduk, posisi tubuh  bagian pinggang ke atas harus dalam kondisi yang sama dengan posisi tubuh bagian pinggang ke atas pada saat sedang berdiri. Posisi tubuh yang gagah sangat dibutuhkan.Ekspreasi wajah pada saat menyanyi juga sangat menentukan. Pada saat mengambil nada-nada yang tinggi perlu konsentrasi dalam menyanyikannya, maka alis dapat dinaikan, serta pipi seperti seorang yang sedang tersenyum dan jangan lupa untuk membuka mulut yang lebar sesuai dengan ketentuan yang biasa dilakukan dalam menyanyi.
Pada saat menyanyi memang nampak wajah akan terlihat jelek, namun suara yang dihasilkan akan jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan kalau kita menyanyi hanya ingin menampilkan penampilan saja