Showing posts with label All About Music. Show all posts
Showing posts with label All About Music. Show all posts

Saturday, 1 September 2012

Sejarah singkat musik jazz

          Musik Jazz lahir di Amerika Serikat tahun 1868. Hal itu adalah yang ditulis oleh para peneliti sejarah jazz dan yang telah disepakati oleh berbagai pihak. Walaupun musik jazz lahir di Amerika Serikat, namun kini jazz bukan lagi hanya milik bangsa Amerika, melainkan sudah menjadi sebuah warna musik yang dimiliki oleh seluruh masyarakat dunia.
           Awalnya, musik jazz lahir dengan dasar Blues. Kemudian pada sekitar tahun 1987 mulai dikenal bentukRag Time, yang pada waktu itu berupa permainan piano di bar-bar. Blues dan Rag Time berkembang menjadi Boogie – Woogie. Bentuk-bentuk tersebut selain merambah pada jalurnya sendiri, juga berkembang menelusuri perjalanan musik jazz.
           Para peneliti musik mengemukakan, bahwa bentuk musik jazz yang dapat dianggap sebagai bentuk awal yang berkembang dari zaman ke zaman sampai bentuk jazz yang ada saat ini, adalah bentuk musik jazz yang terdapat sekitar tahun 1915 – 1917. Pada masa itu, para negro di New Orleans memainkan musik jazz yang memiliki corak yang khas, sehingga dikenal sebagai jazz New Orleans.
           Para musisi jazz New Orleans, menyajikan penampilan mereka di bar, rumah judi, bahkan tempat-tempat pelacuran yang di masa itu sangat tumbuh subur di New Orleans. Karena dianggap mengurangi perhatian masyarakat terhadap pemerintahan dan banyak terjadinya tindak kriminal, maka pada tahun 1917 tempat hiburan hampir di seluruh New Orleans ditutup. Musik Jazz lalu berkembang keluar dari kota New Orleans.
            Para musisi jazz yang berasal dari New Orleans mulai membawa musik jazz menelusuri sungai Mississippi, terus ke arah utara hingga sampai di Detroit. Di tahun 1920-an musik jazz telah berkembang di New York, Cichago, Memphis dan kota-kota besar di Amerika Serikat.

Sejarah Musik Rock

         Sejarah musik rock memiliki asal yang beragam. Di awal tahun 1950an orang berdebat mengenai akar dari musik rock and roll ini. Musik rock pada dasarnya dieksplor dan dikembangkan oleh banyak orang namun demikian akar musik rock yang paling kuat adalah pada musik blues dan rhythm. Blues dan rhythm lalu memproduski sebuah lagu yang oleh beberapa orang diklaim sebagai lagu rock and roll pertama berjudul 'Rocket '88' oleh Jackie Brenston.

          Dengan berjalannya waktu, black musik yang dianggap sebagai musik 'ras' ini mulai disukai. Pendengar kulit putih juga mendengarkan lagu-lagu R&B dan membeli rekamanan 'ras' ini. Masuknya black music ke telinga audience mainstream mempopulerkan Motown, label rekaman khusus untuk black music yang menjadi bagian terbesar musik pop tahun 1960an. Namun demikian, kebanyakan pendengar kulit putih hanya mendengarkan black music bila lagu-lagu tersebut dinyanyikan ulang oleh penyanyi kulit putih.

          Di akhir tahun 1950an dan awal tahun 1960an kebanayakn pendengar muda mendengarkan campuran dari musik rock and roll, pop dan R&B. Rock bagaimanapun masih dilihat sebagai jenis musik sendiri sampai akhir tahun 1960an dengan adanya Motown, The Beatles, Rolling Stones dan aliran rock keras seperti Led Zeppelin dan Jimi HendrixSejarah musik rock memiliki asal yang beragam. Di awal tahun 1950an orang berdebat mengenai akar dari musik rock and roll ini. Musik rock pada dasarnya dieksplor dan dikembangkan oleh banyak orang namun demikian akar musik rock yang paling kuat adalah pada musik blues dan rhythm. Blues dan rhythm lalu memproduski sebuah lagu yang oleh beberapa orang diklaim sebagai lagu rock and roll pertama berjudul 'Rocket '88' oleh Jackie Brenston. Dengan berjalannya waktu, black musik yang dianggap sebagai musik 'ras' ini mulai disukai. Pendengar kulit putih juga mendengarkan lagu-lagu R&B dan membeli rekamanan 'ras' ini. Masuknya black music ke telinga audience mainstream mempopulerkan Motown, label rekaman khusus untuk black music yang menjadi bagian terbesar musik pop tahun 1960an. Namun demikian, kebanyakan pendengar kulit putih hanya mendengarkan black music bila lagu-lagu tersebut dinyanyikan ulang oleh penyanyi kulit putih. Di akhir tahun 1950an dan awal tahun 1960an kebanayakn pendengar muda mendengarkan campuran dari musik rock and roll, pop dan R&B. Rock bagaimanapun masih dilihat sebagai jenis musik sendiri sampai akhir tahun 1960an dengan adanya Motown, The Beatles, Rolling Stones dan aliran rock keras seperti Led Zeppelin dan Jimi Hendrix.

Wednesday, 25 April 2012

Feeling Dalam Bermusik


           Kebanyakan para pemain musik sekarang ini jarang yang bisa bermain musik dengan feeling, maksudnya orang tersebut harus mengetahui setiap kunci yang akan dia mainkan. Setiap pemusik harus punya feeling dalam bermain musik, agar jika terjadi perpindahan kunci anda tidak menjadi repot. Jika seseorang bermain lagu yang belum pernah anda denger, buatlah perkiraan nada yang biasanya anda dengar dan setidaknya kunci yang anda akan mainkan mengarah ke perpustakaan musik di otak anda.
           Banyak dari para pemusik yang masih belum paham tentang bermain feeling dalam bermusik. Mereka selalu bermain paten (mengikuti kunci yang ada di buku dan semacamnya). Bermain overtune dan menyesuaikan suara sang vokalis juga menjadi masalah buat mereka, karena dasar bermusiknya belum kuat dalam perasaan dia mengikuti setiap nada yang dilantunkan sang vokalis.
           Musik bukan untuk dihafal, tapi untuk dihayati atau diolah di dalam hati. Setiap musik yang biasa kita dengar juga berpengaruh terhadap psikologis si pendengar tersebut. Jika anda ingin bermain feeling pada saat anda mamainkan sebuah lagu, ikuti setiap petunjuk saya di bawah ini.

  1. Hal yang harus anda perhatikan dalam bermain feeling adalah ketajaman pendengaran anda, juga sebagai dasar kemana arah kunci yang pastinya akan dituju.
  2. Jika anda mendengarkan suatu lagu, selalu perhatikan suara bass, karena suara gitar bass menjadi suatu perubahan kunci yang jelas terdengar.
  3. Cobalah anda mengikuti setiap perpindahan kunci dalam lagu yang anda dengar, usahakan lagu yang anda dengar adalah lagu yang belum pernah anda dengar sebelumnya.
  4. Pastikan di pikiran anda selalu mengingat setiap perpindahan kunci yang ada, misalnya dari kunci G jika musik itu beraliran slow, kuncinya pasti ke minor entah Bm,Em dan Am. Tapi jika berirama riang biasanya ke nada yang mayor juga, seperti kunci C dan D.
  5. Belajar tiap anda mendengarkan musik tanpa alat musik, sambil menebak kunci yang di mainkan di lagu tersebut dalam Kunci Cmayor. Kenapa Cmayor???? karena kunci C tidak memiliki kres(#) dan mol(b).
  6. Simpan dipikiran anda setiap kunci dari lagu yang anda dengar tadi dalam kunci C. Jika di kunci C suara vokal anda merasa ketinggian atau kerendahan, ubah nada dasarnya menjadi sesuai dengan vokal anda.
  7. Jika anda tidak mengerti cara manurunkan atau menaikan nada dasar, baca di Teori Dasar Diatonis
  8. Pelajari hingga anda menjadi paham dan mengerti dalam mamainkan musik, apalagi jika anda bermain dengan orang-orang yang sudah jago. Setidaknya anda tidak begitu malu bermain musik dengan mereka. 
          Semua hal yang sudah saya tulis ini merupakan pengalaman saya ketika saya kecil, mendengar lagu-lagu jadul yang kental dengan perpindahan nada yang tajam membuat saya menjadi penasaran. Apalagi dengan perkembangan musik sekarang ini, banyaka perpindahan nada baru yang menjadi glosarium di pikiran saya.
Semoga artikel ini bermanfaat buat anda para pemusik yang otodidak dan juga yang mengikuti sekolah musik. God Bless U All....

Monday, 16 April 2012

Sejarah Musik Klasik

          Musik klasik dimulai dengan penemuan Notasi Gregorian tehun 590 oleh Paus Agung Gregori, berupa balok not dengan 4 garis, namun notasi belum ada hitungannya. Paus Gregory semasa hidupnya telah mencatat lagu-lagu Gereja dengan Notasi Gregorian tersebut. sebelumz tahun 590 musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis yang dapat dibaca.

Notasi Gregorian Tahun 590

         Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Agung Gregori, di mana sebelumnya musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregori telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam Notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memekai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi. Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.

Musik Organum 1150-1400

          Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).

Musik Diafoni 1400-1600

          Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).

Basso Ostinato Tahun 1600

          Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak gendeng atau gila, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudia diulang pada rangkaian nada lain.

Musik Polifoni Era Barok 1600-1750

          Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, maka mulailah dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapun (counterpoint=kontrapunt).
Johan Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapun yang sangat tinggi, karema disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun dengan teknik kontrapun, misalnya George Frederic Handle dari Inggris, Jean Remeau dari Pernacis, Correli dari Itali, dlsb. Lagu rakyat dengan gaya polifoni adalah Papa Yakob.
Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapun Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapun Bebas atau Free Counterpoint.

Musik Homofoni Era Klasik 1750-1825

           Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapun menjadi variasi melodi yang kontrapuntis.

Musik Klasik Era Romantik 1820-1910

           Hampir tidak banyak perubahan dalam kontrapun dan harmoni secara fundamental pada Era Romantik (1820-1910), namun ada kemajuan dalam orketrasi lengkap (dengan penemuan alat musik). Era ini adalah yang terakhir dan masih dapat diterima dengan pendengaran masyarakat umum. Terutama pada musik opera, musik balet, dan walsa wina.

Musik Klasik Modern 1910-sekarang

           Musik Modern dengan Musik Atonal dan Politonal telah jauh dari penggemar musik yang menyenangi musik konvensional, karena suara yang disonan dan irama yang tidak teratur membutuhkan konsentrasi dalam mendengar.

Tuesday, 10 April 2012

Sejarah Musik Hip Hop

           Hip Hop adalah sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970’an yang dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Hip Hop merupakan perpaduan yang sangat dinamis antara elemen-elemen yang terdiri dari MCing (lebih dikenal rapping), DJing, Breakdance, dan Graffiti. Belakangan ini elemen Hip Hop juga diwarnai oleh beatboxing, fashion, bahasa slang, dan gaya hidup lainnya.
           Awalnya pertumbuhan Hip Hop dimulai dari The Bronx di kota New York dan terus berkembang dengan pesat hingga keseluruh dunia. Hip hop pertama kali diperkenalkan oleh seorang Afro-Amerika, Grandmaster Flash dan The Furious Five. Awalnya musik Hip Hop hanya diisi dengan musik dari Disk Jockey dengan membuat fariasi dari putaran disk hingga menghasilkan bunyi-bunyi yang unik. "Rapping" kemudian hadir untuk mengisi vokal dari bunyi-bunyi tersebut. Sedangkan untuk koreografinya, musik tersebut kemudian diisi dengan tarian patah-patah yang dikenal dengan breakdance. Pada perkembangannya Hip Hop juga dianggap sebagai bagian dari seni dan untuk mengekspresikan seni visual muncullah Graffiti sebagai bagaian dari budaya Hip Hop.


Sejarah
           1520 Sedwick Avenue adalah sebuah kawasan di New York yang diklaim sebagai tempat awal lahirnya komunitas HipHop. “Disinilah kami berasal”, cetus Clive Campbell, salah seorang yang merelakan lantai satu di rumahnya dijadikan sebuah markas untuk berkumpul. “Kebudayaan Hip Hop berawal dan lahir disini, yang nantinya akan tersebar di seluruh dunia, di sinilah kami barasal karena memang kami tidak memiliki tempat lain untuk bertemu, bukan di tempat lain” sahutnya. Selain nama tersebut, terdapat pula nama DJ Kool Herc yang memperkenalkan turntable pada saat itu di sebuah party pada tahun 1973. Pada awal penampilannya, DJ Kool Herc membawakan lagu-lagu dari James Brown, Jimmy Castor, dan Babe Rooth. Kool Herc pula lah yang akhirnya menciptakan scratch dan bunyi-bunyian aneh yang menimbulkan sebuah sensasi yang luar biasa pada saat itu.
           HipHop terasa kurang lengkap tanpa MC. Celah inilah yang dilihat oleh Melle Mel, MC pertama pada dunia Hip Hop. Pada awalnya Melle Mel merasa bingung apa yang akan diucapkannya pada penampilan pertamanya tersebut, namun karena dirinya telah dipenuhi kebosanan dengan peraturan-peraturan dari pemerintah yang mengekang, akhirnya Melle Mel mengeluarkan rasa bencinya pada pemerintah dan pandangannya tentang kehidupan lewat lirik-liriknya. Mulai saat itu lah musik HipHop lebih banyak menceritakan tentang kehidupan disekitar masyarakat kulit hitam dan teriakan-teriakan serta protes suara hati mereka kepada pemerintahan yang berlaku tidak adil. Lirik-lirik musik Hip Hop cenderung keras dan tegas. Itulah Hip Hop.
           Hip Hop sebagai kebudayaan diperjelas lagi pada tahun 1983 oleh Black Spades yang merupakan anggota dari Afrika Bambaataa dan The Soulsonic Force lewat track yang berjudul “Planet Rock”. Lagu ini merupakan sebuah musik Hip Hop yang menarik karena memiliki perpaduan antara rap yang sederhana dan irama musik disko yang diciptakan melalui drum electronic dan synthesizer. Pada tahun 1985 berulah dengan teknologi stereo, Run DMC, LL Cool J, The Fat Boys, Herbie Hancock, Soulsonic Force, Jazzy Jaz, dan Stetsasonic yang mengeluarkan album-album andalannya sehingga menjadi legenda musik Hip Hop hingga saat ini.

Era Hip-Hop
           Hip Hop juga memiliki masa kejayaannya masing-masing. Setiap masa menghasilkan beberapa artis dan hits yang cukup meledak, dan memiliki pengikut yang tidak sedikit.

Golden Age HipHop (1986-1992)
           Masa keemasan Hip Hop dimulai ketika Run DMC menelurkan album “Raising Hell” pada tahun 1986, dan diakhiri dengan munculnya G-Funk pada tahun 1992. Masa ini lebih didominasi oleh musisi dari East Coast yang bermarkas di New York City. Label Def Jam Records menjadi salah satu label East Coast yang independen saat itu.

Modern Era (1992-1998)
           Ice T, NWA, Mobb Deep dan Tupac Shakur sukses menciptakan gangsta rap dengan irama musik yang masih gelap namun dengan beat-beat yang cukup kencang. Pada awal tahun 1992, gangsta rap mulai menjadi sebuah musik yang sangat mainstream dengan munculnya Dr. Dre dengan The Chronic’s. Album ini muncul dengan gaya baru yang disebut G-Funk, yang di dominasi oleh musik tahun 70’an. G-Funk pula lah yang akhirnya menjadi sebuah identitas musik West Coast Hip Hop pada saat itu.

Jiggy/Bling-Bling Era (1998-Present)
            Nama-nama seperti OutKast, No Limit, dan Cash Money Records merupakan bagian dari era ini. Mereka lah yang mempopulerkan jenis musik mereka sehingga timbulah istilah Jiggy atau Bling-Bling Era. Musik pada era ini dinamakan Neo Soul yaitu campuran antara musik Hip Hop dan musik Soul.

Monday, 19 March 2012

Sejarah Musik Arab


A. Masa Prasejarah (300-1000 SM)
          Penemuan arkeologi bahwa di arab selatan pada awal abad 10 SM terdapat kota-kota besar. Namun tentang musik mereka tidak diketahui banyak . Menurut cerita, tumbal anak lamak menemukan tamburin (cluff) serta gendang (tabl) ; adiknya Dilal menemukan Lyra (mi’zat) serta ayah mereka yang menciptakan lute (‘ud). Pengaruh timbal-balik tampak pada nama beberapa alat musik Arab yang dipakai di lain tempat dengan nama yang berbeda-beda. Gendang yang dalam bahasa arab namanya tabl dengan bahasa Ibrani disebut tibela, dengan bahasa Syria tabla, dalam bahasa Babylon , as-sira tabulla (India namanya tabla) di Turki dawul dan Persia (duhul).
            Sumber utama tentang musik arab terdapat pada prasasti Asyria dari abad ke 7 SM dimana disebut bahwa orang tahanan Arab bekerja sambil bernyanyi. Sebelum lahir agama islam tampaknya orang-orang Arab memakai musik juga untuk agama animis, seperti halnya dalam kebudayaan sekitarnya.

B. Abad-Abad Sebelum Lahirnya Agama Islam (Abad 1-7 M)
          Di Arab Barat musik berpusat pada kota Ukas dan Mekkah. Ukas merupakan pusat perdagangan dimana penyair dan pemusik berkumpul untuk berlomba. Sedangkan Mekkah berkembang sebagai pusat agama Arab dan tempat ziarah. Bentuk nyanyian Arab pada waktu itu terdiri dari tarji (refren) serta jawaban (jawaban) suku kata akhir diperpanjang dengan nada tinggi yang disertai tudhri (zuiller). Metrum ditentukan oleh alat perkusi : gendang (tabl), duff (tamburin) qadib. Alat musik lain ialah qussaba dan mizmar (dua jenis suling).

C. Musik Islam Serta Sekolah Musik Klasik Arab
Musik juga dipaki dalam ibadat. Sejak awal adhdan dinyanyikan lagunya (talhin) mula-mula sedih, namun makin melodrus. Berkembanglah taahbir (pola pembawaan) untuk Al-Qur’an terdiri dari semacam lagu resiatif dengan modulasi-modulasi arra’a.
            Ciri khas musik duniawi yang paling menonjol waktu itu ialah nyanyi tunggal dengan iringan lute. Pemusik paling terkenal dari waktu itu bernama Ibn Misdschah (wafat 715 M). Dialah pelopor musik klasik Arab dan mungkin sekali dialah yang pertama kali mengatang suatu teori tentang musik. Sistem Ibn Midschah terdiri dari 8 modi jari (asab’) untuk Tunbur dan Al‘ud yang dipakai oleh para pemusik arab sampai abad 11. Modi atau skala nada Ibn Midschah identis dengan modi yunani serta tangga nada gregorian kecuali satu. Atas dasar modi inilah disusun pola melodi yang dibawakan  dengan triller, modern, glissando, appoggiatura, serta segala bentuk hiasan yang disebut zawaid oleh orang Arab atau tioritura oleh orang Italia.

D. Masa Pasca Jaya Dan Pengaruh Musik Yunani
          Pada tahun 847 M pengatuh politis islam mulai turun. Mulai sekitar tahun 950 M musik vokal yang hingga saat itu selalu diutamakan dipojokkan dengan musik instrumental, berkat pengaruh dari Persia , Turki, dll. Bentuk musik yang paling tersebar diwaktu itu ialah nauba, semacam suitu, terdiri dari beberapa bagian. Tiap bagian diawali dengan tanqu atau intro (instrumental) untuk memberi kesempatan pada pemain untuk main secara teratur. Al ‘Ud dan Tumbur tetap disenangi, namun disampingnya berkembang pula instrument lain , qanun (psalterium berbentuk segitiga).

E. Musik Arab di Spanyol dan Pengaruh Musik Eropa
            Pada tahun 713 m Spanyol dikuasai oleh Arab. Dan tahun 755 di Cordoba didirikan khalifah (pemerintahan) sendiri. Dan didirikanlah sekolah di Cordoba dan Cordoba pun menjadi pusat musik yang penting. Tokoh terbesar  yang terkenal saat itu yaitu Alfarabi (alphabirus). Dua karya Alfarabi yang terkenal dan sudah diterjemahkan dari bahasa arab ke bahasa latin berjudul De Scientiis (berarti ilmu-ilmu) dan De Ortu Scientiarum (berarti tentang asal ilmu-ilmu). Teori arab merupakan sumber perkembangan ilmu akustik di Eropa.
            Alat musik yang berasal dari Arab dan berkembang  di Eropa antara ain laud (spanyol) yang berasal dari Al ‘Ud dengan fret-fret menurut tangga nada Phytagoras, Rebec yang berasal dari rebab Arab yang merupakan alat musik gesek sebelum munculnya biola.a
 

Monday, 12 March 2012

Musisi Otodidak


          Banyak faktor yang menentukan seorang musisi bisa sukses atau tidak, bahkan definisi sukses bagi musisi bisa saja berbeda-beda, yang satu ukurannya uang, yang satu lagi ukurannya kebebasan berekspresi walau harus hidup sederhana. Apapun arti kesuksesan itu, saya percaya hal itu bisa diraih dengan jalan otodidak dan jalan pendidikan formal.
          Otodidak adalah menurut wikipedia bahasa Inggris adalah “self-education or self-directed learning. An autodidact is a mostly self-taught person, as opposed to learning in a school setting or from a tutor.” Jadi otodidak bukan berarti tiba-tiba bisa sendiri tanpa belajar, melainkan belajar sendiri dan menentukan jalur pelajaran itu sendiri tanpa bantuan tutor dalam jangka waktu tertentu. Seorang musisi otodidak akan menghabiskan waktu berjam-jam membaca buku, menonton video tutorial, berlatih, dan berdiskusi dengan musisi lain untuk mendapat masukan dan inspirasi.
          Musisi jazz senior kita, pianis Idang Rasjidi pernah memberi analogi seperti ini, jika seorang musisi yang belajar formal mencapai tujuannya di seberang lautan menggunakan pesawat terbang sedangkan musisi otodidak harus berenang dan bersusah payah mencapai tujuan tersebut. Artinya, di musisi yang belajar secara formal akan mendapat berbagai kemudahan dalam mencapai level tertentu, karena mendapat bimbingan pelajaran serta fasilitas yang memadai. Saya tidak mencoba mencari-cari mana yang hasilnya lebih bagus, tetapi yang pasti, jika memang ada kesempatan untuk belajar mengapa tidak? Toh hal ini memudahkan proses belajar. Hanya saja tidak semua orang bisa melakukannya, baik halangan biaya, waktu, dsb.
          Jangan lupa juga, banyak musisi besar yang tidak melewati proses pendidikan formal, apalagi musisi jazz, perkuliahan musik jazz saja di Eropa baru ada sejak tahun 1970-an. Tradisi pembelajaran yang ada di kehidupan musisi jazz sebelum itu adalah untuk bekerja di dalam band yang dipimpin musisi handal selama beberapa tahun untuk menyerap ilmu dari pengalaman tersebut. Chet Baker belajar sendiri, Miles Davis keluar dari Juilliard namun terus belajar dari pengalaman.
          Kelebihan utama seorang otodidak adalah biasanya orang otodidak itu punya kemauan super keras. Berbeda dengan mahasiswa musik yang ditunjukkan arah dan diberi fasilitas, otodidak harus mencari-cari jalan sendiri, tanya sana-sini hingga akhirnya sampai pada tujuan. Inilah mengapa kadang-kadang musisi otodidak memiliki greget yang tidak dimiliki musisi pendidikan formal.
          Ketika kita berbicara soal musik yang “rumit” seperti orkestra, atau big band dengan menulis aransemen untuk belasan bahkan puluhan alat musik, apakah bisa dengan cara otodidak? Jawaban saya, mengapa tidak? Apalagi di era informasi seperti sekarang ini, jika ada kemauan dan kerja super keras, pasti bisa. Bahkan saya memiliki beberapa rekan yang telah melakukannya. Sekali lagi, otodidak bukan berarti tidak belajar, malah justru belajarnya lebih giat lagi.

Ref : http://indraaziz.net/2009/09/musisi-otodidak/

Friday, 9 March 2012

Gospel Dan Sejarahnya

Musik gospel adalah sebuah genre musik yang dicirikan oleh vokal yang dominan (seringkali dengan menggunakan harmoni yang kuat), liriknya yang bersifat religius, khususnya Kristen. Subgenrenya mencakup gospel kontemporer, gospel kontemporer urban (kadang-kadang juga disebut sebagai "gospel hitam"), dan Musik gospel modern (kini lebih lazim disebut pujian dan penyembahan, atau musik Kristen kontemporer). Kebanyakan bentuk musik gospel menggunakan piano dan/atau organ Hammond, drum, gitar bas dan, kini semakin banyak pula, gitar listrik

Musik gospel yang pertama kali diperdengarkan di gereja Afro-Amerika pada 1930-an dan dibawakan oleh orang-orang dari ras negro atau kulit hitam di Amerika. Gospel kemudian pecah menjadi dua aliran, black gospel(gospel asli) yang dibawakan oleh orang-orang dari ras kulit hitam dan white gospel oleh orang-orang ras kulit putih, karena kultur diskriminatif pada perbedaan ras yang sangat kental di Amerika saat itu.
Orang kulit putih menciptakan white gospel dengan memadukan black gospel dengan musik religius asli yang biasa diperdengarkan di gereja-gereja orang kulit putih di Amerika Selatan. Pemisahan aliran berdampak pada munculnya perbedaan antara cara menyanyikannya. Ketika pertentangan dua kubu agak memudar dalam puluhan tahun kemudian, masih terdapat cara menyanyikan gospel yang berbeda di gereja ras kulit putih dan hitam di Amerika.

Perbedaan yang tajam antara Amerika yang berkulit hitam dan putih, khususnya antara gereja-gereja warga kulit hitam dan putih, menyebabkan kedua golongan ini terpisah. Meskipun perbedaannya telah berkurang sedikit selama lima puluh tahun terakhir, kedua tradisi ini masih berbeda. Dalam kedua tradisi ini, sejumlah penyanyi, seperti misalnya Mahalia Jackson membatasi dirinya untuk tampil hanya dalam konteks-konteks keagamaan saja, sementar ayang lainnya seperti Sister Rosetta Tharpe, Golden Gate Quartet dan Clara Ward, juga membawakan musik gospel dalam lingkup sekular., bahkan juga di klab-klab malam. Banyak penyanyi, seperti misalnya The Jordanaires, The Blackwood Brothers, Al Green, dan Solomon Burke pernah tampil membawakan musik sekular dan maupun keagamaan. Penyanyi-penyanyi seperti ini biasa menyisipkan lagu-lagu gospel dalam pertunjukan-pertunjukan sekular mereka, meskipun yang kebalikannya hampir tak pernah terjadi.
Penyanyi, pengarang lagu dan gitaris gospel, Sister Rosetta Tharpe adalah bintang musik gospel besar pertama. Ia muncul dalam tangga lagu musik pop musik pada 1938. Ia tetap popular sepanjang 1940-an, mencetak lagu-lagu top; pertunjukannya dihadiri puluhan ribu penggemarnya di seluruh AS. Sesekali ia kehilangan dukungan dari beberapa penggemarnya di gereja ketika ia tampil di lingkup sekular dan ketika ia membuat rekaman lagu-lagu yang tidak diakui sebagai lagu-lagu “Kristen”. Namun para penggemar yang meninggalkannya memaafkannya, karena Tharpe tetap setia pada imannya sepanjang karier rekamannya hingga akhir hayatnya.
Meskipun musik gospel ini boleh disebut sebagai fenomena Amerika, ia telah menyebar di seluruh dunia, termasuk ke Australia dengan paduan suara seperti The Elementals dan Jonah & The Whalers serta festival-festival seperti Festival Musik Gospel Australia. Di Norwegia terdapat Ansgar Gospel Choir, satu-satunya paduan suara gospel Norwegia sejati. Musik ini juga popular di provinsi Quebec, Kanada – di sini terdapat kelompok-kelompok paduan suara gospel terkenal seperti Montreal Jubilation Gospel Choir dan Québec Celebration Gospel Choir.

Tuesday, 6 March 2012

Sejarah Dangdut

         Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya. Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop, bahkan house music.
          Penyebutan nama "dangdut" merupakan onomatope dari suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) musik India. Putu Wijaya awalnya menyebut dalam majalah Tempo edisi 27 Mei 1972 bahwa lagu Boneka dari India adalah campuran lagu Melayu, irama padang pasir, dan "dang-ding-dut" India. Sebutan ini selanjutnya diringkas menjadi "dangdut" saja, dan oleh majalah tersebut digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu India. 
          Bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif, sebagian besar tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali ditemukan lagu dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada beberapa lagu masa 1960-an seperti Burung Nuri dan Seroja. Lagu dangdut juga miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.

Bentuk bangunan lagu dangdut secara umum adalah: A - A - B -A,

namun dalam aplikasi kebanyakan memiliki urutan menjadi seperti ini:

Intro - A - A - Interlude - B (Reffrain) - A - Interlude - B (Reffrain) - A
  
          Intro dapat berupa vokal tanpa iringan atau berupa permainan seruling, selebihnya merupakan permainan gitar atau mandolin. Panjang intro dapat mencapai delapan birama.
Bagian awal tersusun dari delapan birama, dengan atau tanpa pengulangan. Jika terdapat pengulangan, dapat disela dengan suatu baris permainan jeda (interlude). Bagian ini biasanya berlirik pengantar tentang isi lagu, situasi yang dihadapi sang penyanyi.
          Lagu dangdut standar tidak memiliki refrain, namun memiliki bagian kedua dengan bangunan melodi yang berbeda dengan bagian pertama. Sebelum memasuki bagian kedua biasanya terdapat dua kali delapan birama jeda tanpa lirik (interlude). Bagian kedua biasanya sepanjang dari dua kali delapan birama dengan disela satu baris jeda tanpa lirik. Di akhir bagian kedua kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama. Lirik bagian kedua biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu.
          Setelah bagian kedua, lagu diulang penuh dari awal hingga akhir. Lagu dangdut diakhiri pada pengulangan bagian pertama. Jarang sekali lagu dangdut diakhiri dengan fade away.