1 2 3 4 5 6 7 i Tahukah anda tentang notasi dalam musik? berikut penjelasannya.
Do Re Mi Fa Sol La Si Do
Tangga nada solmisasi yang diakui secara internasional dan digunakan di seluruh
orang di dunia ini dinyatakan diciptakan oleh Guido Arezzo, seorang
pemusik Italia, dalam program British Channel 4. Ada lagi pendapat yang
menyatakan bahwa solmisasi tersebut merupakan himne St.
John dan Guido Arezzo (995-1050) adalah orang yang pertama kali
menggunakannya. Tapi, kenyataan yang sebenarnya menunjukkan bahwa
ternyata awalnya solmisasi tersebut merupakan hasil penemuan para
ilmuwan muslim.
Solmisasi tersebut awalnya berupa notasi dalam
abjad Arab yang terdiri dari Mi Fa Shad La Sin Dal Ra. Kemudian, notasi
ini ditransliterasikan ke dalam bahasa Latin menjadi Mi Fa Sol La Ti Ut
Re dan dikenal sebagai himne St. John. Transliterasi ini selanjutnya
pertama kali digunakan oleh Guido Arezzo sehingga terkenal menjadi
notasi Guido’s Hand. Kemudian, notasi ini berkembang menjadi notasi
musik yang digunakan hingga saat ini, yaitu Mi Fa Sol La Si Do Re. Jadi,
dapat disimpulkan ternyata notasi Guido’s Hand milik Guido Arezzo
hanyalah jiplakan dari notasi arab yang telah ditemukan dan digunakan
sejak abad ke-9 oleh para ilmuwan muslim.
Para ilmuwan yang telah
menggunakannya, antara lain: Yunus Alkatib (765), al-Khalil
(791), Al-Ma’mun (wafat 833), Ishaq Al-Mausili (wafat 850), dan Ibn
Al-Farabi (872-950). Ishaq Al-Mausili memperkenalkan solmisasi dalam
bukunya Book of Notes and Rhythms dan Great Book of Songs yang begitu
populer di Barat. Sedangkan, Ibn Al-Farabi (872-950) memperkenalkannya
dalam Kitab Al-Mausiqul Kabir. Selain itu, Ziryab (789-857), seorang
ahli musik dan ahli botani dari Baghdad, turut mengembangkan penggunaan
solmisasi tersebut di Spanyol lah sebelum Guiddo Arezzo muncul dengan
notasi Guido’s Hand-nya. Ibn Firnas (wafat 888) pun turut berperan dalam
penggunaan solmisasi tersebut di Spanyol. Karena, ia adalah orang yang
memperkenalkan masyarakat Spanyol terhadap musik oriental dan juga
merupakan orang yang pertama kali mengajarkannya di sekolah-sekolah
Andalusia.
Guido Arezzo dapat mengetahui solmisasi tersebut dengan
mempelajari Catalogna, sebuah buku teori musik berbahasa Latin yang
berisi kumpulan penemuan ilmuwan muslim di bidang musik. Solmisasi
tersebut ditulis dalam Catalogna yang diterbitkan di Monte Cassino pada
abad ke-11. Monte Cassino merupakan daerah di Italia yang pernah dihuni
masyarakat muslim dan juga pernah disinggahi oleh Constantine Afrika.
Constantine Afrika adalah seorang ilmuwan muslim dari Tunisia yang masuk
ke Italia melalui Salerno. Ia sempat mengajarkan musik kepada
orang-orang barbar dan terbelakang di Salerno. Selain itu, ia juga
menterjemahkan buku-buku penemuan ilmuwan muslim untuk dijadikan acuan
bagi pelajar Eropa. Ia juga memberi kesempatan kepada pelajar Italia
untuk mempelajari musik di Spanyol karena pada saat itu Spanyol tengah
diramaikan oleh ahli musik, seperti Ziryab dan Ibn Firnas. Akibatnya,
banyak pelajar Italia yang mempelajari musik di Spanyol. Salah satu
pelajar tersebut adalah Gerbert Aurillac (wafat 1003). Gerbert Aurillac
ini kemudian menjadi orang yang meletakkan dasar musik di negara-negara
Eropa. Selain itu, ia juga melahirkan banyak pakar musik barat.
wahhh beneran gak tuh?
ReplyDelete